Baca Artikel

Ida Ketut Santosa Sukses Belajar Otodidak Membuat Wadah/Bade

Oleh : | 01 November 2016 | Dibaca : 2278 Pengunjung

Umumnya seorang yang menggeluti bidang seni saat dewasa sudah tampak bakatnya dari sejak masih kanak-kanak, tapi lain halnya dengan Ida Ketut Santosa, keahlian seni pembuatan bade/wadah dalam upacara pitra yadnya justru dimulai baru memasuki usia menginjak 40 tahunan. Ditemui Tokoh di gudang seninya di Desa Bebandem, Karangasem, bapak empat anak yang kini telah berusia 52 tahun kini eksis dibidang seni karena ngambul.

            Kilas balik perjalan hidupnya menggeluti seni pembuatan wadah bukanlah cita-citanya dan bukan mengalir dari keturunan. Inspiratif, dirinya belajar otodidak tak ada guru pembimbing, apalagi kursus. Santosa seperti ditakdirkan Tuhan untuk mengabdi pada seni. Karena karya-karya benyak tersebar di asyarakat, kini dia menjadi tokoh seni pembuat bade/wadah terkenal. Awalnya dari  kegelisahannya untuk tertarik bisa membuat seni wadah, ia pun tak segan-segan mengamati di beberapa tempat pembuatan wadah, kemudian lanjut mencoba dan mencoba lagi dari kesalahan dan beberapa kali gagal. Namun ia tak pernah menyerah, terus mencari cari perpaduan teori dengan praktek. Buah manis pun dipetik, beberapa orang perkerja di lingkungan tempat tinggalnya  direkrut dibina menjadi pekerja seni.

            Pemain Terbaik Bidang Sepakabola

            Ia mengatakan profesi ia awalnya dilakoni hanya iseng semata, ternyata serius Sebelumnya, semasih lajang pernah selama lima tahun menjadi pengabdi administrasi di Puskesmas Bebandem, dan selama tiga tahun bekerja restoran di Kuta, Badung, semuanya gagal. Pernah menyandang status pemain terbaik dibidang sepakbola Kompetisi Persaka Karangasem tahun 1989 dari klub Perseba 80 Bebandem. Dibidang olahraga sepakbola, Santosa masa itu cukup dikenal. Postur tubuh kecil dan kepiawainnya menggoreng bola di atas rumput dengan kecapatannya berlari bak kancil lari ke hutan menjadi cirri khas Sentosa. Setelah pensiun jadi pemain pernah terjun kedunia pelatihan membina sepakbola anak-anak. Harapannya dari dunia sepakbola menjadi perhatian pihak terkait untuk dapat pekerjaan juga gagal. Akhirnya sisa-sia hidupnya total mengabdi ke bidang seni. “Anak-anak saya tidak ada yang meneruskan bidang olahraga sepakbola berprestasi,” katanya Sentosa. Hanya keterempilan seni yang digeluti telah mengalir ke darah dagingnya.   Salahsatu dari empat putra, sulungnya Ida Bagus Arka Satwika, mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukkan ISI Denpasar, belum lama ini  meraih tropi terbaik tingkat nasional dalam HUT Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, sebagai perancang busana menggunakan bahan sampah bekas spanduk, kardus, pelepah pohon pinang, kulit jagung dll. Dan tiga putra-putri lainnya Ida Nyoman Satwika (18), Ida Ketut Pradnya Satwika (17) dan Ida Ayu Nyoman Indira Jumayanti (14) teraliri darah seni tabuh dan tari.

            Kekeluargaan

            Saat musim upacara ngaben istri dari Ni Luh Sumiati ini, banyak pesanan dar berbagai ukuran dan harga. Bahkan pesanannya datang dari berbagai Kabupaten di Bali dan Lombok. Karena prinsip Penyamabrayaan (kekeluargaan) menjadikan disamping bisnis menyebabkan dirinya  terus eksis dan dikenal memiliki banyak sahabat dan pealanggan. Karena itu, Santosa pekerja seni sekaligus dipilih menjadi Koordinator  Pecalang Desa Adat Bebandem dan Kepala Dusun Tengah Bebandem, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Disela-sela waktu mengerjakan bade/wadah, dirinya juga aktif di membina seni tabuh bersama sekenya.

            Sebagai pekerja seni wadah, katanya Sentosa sekitar lima tahun lalu pernah mengerjakan pembuatan wadah seharga seratus juta rupiah saat upacara pelebon Ida Pedanda Istri Mas Geria Budakeling, Karangasem. Semangat ngayah (mengabdi) dan penyamebrayaaan sebagai filosofi hidupnya menjadikan dirinya terus eksis. Jujur ia katakan, pengembangan usaha masih menjadi kendala. Tempat kerjanya sekarang di Jalan Raya Bebandem yang ia beri nama bengkel masih kontrak. Solusinya akan memanfaatkan bantuan pemeritah melalui kridit perbankan. (Komang Pasek Antara)



Artikel Lainnya :

Lihat Arsip Artikel Lainnya :

 



Galeri
Banner
Kritik Saran

I Komang Karyana

2021-01-27 11:13:04

Area Blankspot

Selengkapnya...

Rizki Aryawan

2018-04-05 10:40:30

Jalan Amblas

Selengkapnya...

Yoga Aryawan

2018-03-08 11:09:08

Beasiswa

Selengkapnya...
Polling
Bagaimana Penilaian Anda Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pemkab Karangasem?
Statistik

Total Pengunjung Hari Ini : 367

Total Pengunjung : 1917290

Pengunjung Online: 6

Pengunjung Tahun 2019: 107326

Pengunjung Tahun 2020: 144390

Pengunjung Tahun 2021: 404435

Pengunjung Tahun 2022: 375592

Pengunjung Tahun 2023: 248675