Oleh : | 20 Mei 2024 | Dibaca : 330 Pengunjung
Indonesia menggelar perhelatan internasional yakni World Water Forum ke-10 yang akan membahas pengelolaan sumber daya air. Kegiatan prosesi Melukat atau Balinese Water Purification Ceremony pada Sabtu (18/5/2024) di Pantai Surf Surf By The Wave, Kawasan Kura Kura Bali, bakal mengawali rangkaian forum internasional tersebut.
"Pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah agenda World Water Forum ke-10 di Bali, dan akan dimulai dengan kegiatan Balinese Water Purification Ceremony," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya di Badung, Bali, Sabtu (18/5/2024).
Dalam upacara Melukat pada Balinese Water Purification Ceremony dimulai pukul 15.00 WITA itu, para delegasi disambut dengan tabuh-tabuh Gambelan Gong Gede yang oleh masyarakat Bali biasanya diperuntukkan mengiringi tarian sakral.
Selanjutnya, dimulai prosesi pemujaan dengan gelaran tarian sakral sebagai media persembahan. Tarian tersebut adalah Topeng Panasar, Sang Hyang Jaran, Sang Hyang Dedari, Baris Cerkuak, Rejang Putri Maya, dan Tari Topeng Sidikarya.
Sebelum sambutan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menyampaikan pengantar selaku tuan rumah gelaran World Water Forum ke-10.
Setelah itu, sembahyang bersama dilakukan dengan dipimpin pendeta dan seluruh umat Hindu yang hadir. Prosesi diakhiri dengan pelepasan satwa ke alam liar. Satwa tersebut di antaranya 1.000 ekor tukik, 1.000 ekor burung, dan 5 ekor penyu.
Pada Balinese Water Purification Ceremony akan digelar Upacara Segara Kerthi, upacara itu merupakan tindakan terpuji untuk merawat dan menyucikan laut secara niskala. Laut selain sebagai sumber air juga merupakan habitat terluas dari mahluk hidup, sehingga upacara ini digelar bertepatan dengan hari baik untuk memuliakan satwa, yaitu Rahina Tumpek Uye.
Di awal acara juga akan digelar pertunjukan budaya. Sebagaimana tradisi Bali, dalam setiap upacara besar selalu ditampilkan seni pertunjukan untuk memperkuat makna upacara bersangkutan.
Pada upacara Sagara Kerthi itu dipergelarkan musik dan tari sakral sebagai berikut Gamelan Gong Gede (80 Orang Penabuh); Topeng Penasar (2 orang penari); Tari Sanghyang Jaran diiringi Kecak (83 orang); Tari Sanghyang Dedari diiringi Kecak (83 orang); Tari Baris Cerkuak (30 orang penari); Tari Rejang Putri Maya (100 orang penari); dan Tari Topeng Sidakarya (1 orang Penari).
Pada hari yang sama, sebagai awal dari penyelenggaraan World Water Form ke-10 diagendakan kegiatan sembahyang bersama bagi seluruh umat Hindu dan dilanjutkan dengan penandatanganan sebuah prasasti.
Selanjutnya, acara yang mengawali World Water Fourm ke-10 akan diakhiri dengan pelepasan satwa (tukik, burung, dan binatang lainnya) ke alam bebas. Pelepasan burung diawali oleh Bapak Menko Marves Luhur Binsar Panjaitan.
World Water Forum sendiri merupakan sebuah forum internasional yang menghimpun para pemangku kepentingan di bidang air. Forum global yang diselenggarakan setiap tiga tahun sejak 1997 ini mengajak semua pihak untuk berdiskusi, berbagi ilmu dan praktik nyata dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya air yang berkelanjutan.
World Water Forum ke-10 akan berlangsung pada 18-25 Mei 2024. Tema utama World Water Forum ke-10 adalah "Water for Shared Prosperity" atau Air untuk Kesejahteraan Bersama. Pemilihan tema tersebut relevan dengan kondisi global saat ini, di mana ketersediaan air bersih masih menjadi tantangan bagi banyak negara.
Keseluruhan pelaksanaan World Water Forum 2024 di Bali akan sepenuhnya lekat dengan nilai-nilai budaya Indonesia khususnya Bali. Seperti pada upacara pembukaan, gala dinner, acara penutupan, akan diisi dengan ragam suguhan budaya dan kuliner khas nusantara.
Forum air terbesar dunia World Water Forum ke-10 pada 18--25 Mei 2024 dan berfokus pada empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters). (infopublik.id)
Oleh : | 20 Mei 2024 | Dibaca : 330 Pengunjung
Pemkab Karangasem Gelar Pasar Murah Jelang Hari Raya Galungan
408Bupati Gede Dana Terima Audensi Kelompok Tani Berprestasi
505Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Hari Raya Bupati Gede Dana Sidak Sejumlah Pasar
587Bupati Gede Dana Buka Festival Tirta Gangga 2024
593Bupati Gede Dana Buka Kejuaraan Bola Voli Bupati Cup 2024
2021-01-27 11:13:04
Area Blankspot
Selengkapnya...2018-04-05 10:40:30
Jalan Amblas
Selengkapnya...2018-03-08 11:09:08
Beasiswa
Selengkapnya...
Total Pengunjung Hari Ini : 754
Total Pengunjung : 2044255
Pengunjung Online: 6
Pengunjung Tahun 2019: 107326
Pengunjung Tahun 2020: 144390
Pengunjung Tahun 2021: 404435
Pengunjung Tahun 2022: 375592
Pengunjung Tahun 2023: 248675