Semeton,,,

Sampah adalah masalah global yang hingga kini masih dicari jalan keluarnya. Produksi sampah masyarakat kian hari kian bertambah, menyebabkan pegunungan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).  Keterbatasan lahan TPA dan makin bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan permasalahan sampah ini semakin sulit diatasi. Bahkan sebagian masyarakat mengolah sendiri sampahnya dengan cara dibakar dan dibuang ke sungai-sungai.

Membakar sampah rumah tangga, plastik, dan kayu yang dicat, serta bahan lainnya, dapat menimbulkan dampak yang membahayakan bagi lingkungan, karena bahan-bahan tersebut melepaskan bahan kimia beracun yang mencemari udara. Udara yang tercemar karena asap pembakaran sampah dapat dihirup oleh manusia dan hewan, disimpan di tanah, serta terpapar ke permukaan air dan tanaman.

Membuang sampah ke sungai akan menimbulkan banyak kerugian-kerugian, seperti terjadinya erosi air yang dapat menyebabkan banjir, rusaknya ekosistem yang ada di dalam sungai, dan dapat mempercepat penyebaran hama dan penyakit.

Keberhasilan suatu pengelolaan sampah termasuk daur ulang ditentukan Pemilahan Sampah langsung dari sumbernya. Melakukan kegiatan memilah sampah organik dan anorganik merupakan kegiatan yang mudah dan tanpa biaya. Selain itu bisa mendatangkan manfaat bagi kehidupan sendiri dan orang lain.

Oleh karena itu, marilah kita mengelola limbah rumah tangga secara bijak, agar tidak membahayakan manusia dan selalu menjaga kenyamanan lingkungan.

Pemerintah Kabupaten Karangasem mengajak Semeton Karangasem untuk mulai memilah sampah rumah tangganya menjadi 2 (dua) jenis sampah, yaitu sampah organik dan sampah anorganik.  Dukungan dari masyarakat untuk melaksanakan program ini, sangat kami harapkan.

Jadwal dan sistem pengangkutan sampah, dapat dilihat pada jadwal berikut :

(Ayu/Diskominfo)