Baca Artikel

Bank Sampah BaliKu Berolahraga Sambil Menabung Sampah

Oleh : | 01 November 2016 | Dibaca : 2479 Pengunjung

Isu kerusakan  lingkungan dampak buruk dari produk moderensasi dan rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan telah menjadikan  perhatian serius dari berbagai belahan dunia. Berbagai cara telah dilakukan oleh masyarakat baik perorangan maupun kelompok organisasi memerangi dampak buruk dari sampah.

            Salah satu kelompok organisasi nirlaba peduli sampah dari jung timur Pulau Dewata, Kabupaten Karangasem telah terbentuk tujuh bulan lalu tepatnya 12 April 2016. Namanya Bank Sampah (BS) BaliKu (Bali Kumara) bernaung dibawah naungan Yayasan BaliKu Karangasem beralamat di PAUD Cempaka Kids, lingkungan Dukuh dekat Jalan Vetran (Jalur 11) Amlapura.

            Bermitra dengan Sekolah

Dibawah kendali sosok wanita sang menager  I.G.A.N. Meiyari Astrininghati, A.Par., kehadiran Baliku banyak dimanfaatkan oleh berbagai kalangan masyarakat di Karangasem. Beberapa sekolah TK/PAUD sampai SMA di seputar Kota Amlapura dan warga perorangan menjadi mitra BaliKu.

Menurut keterangan menager  I.G.A.N. Meiyari Astrininghati, A.Par, teknis nabung sampah di BaliKu, sampah yang ditabung dalam bentuk sampah anorganik yang telah dipilah berdasarkan kategorinya. Dan setiap nasabah yang nabung diberikan buku tabungan dan dapat ditarik/diambil uangnya setiap enam bulan sekali. Harga sampah berbeda-beda sesuai kategori/jenis meliputi plastik, kertas, logam dan botol kaca. Juga dari kategori/jenis sampah tersebut ada riciannya lagi dan harganya berbeda-beda. Mei, demikian sapaan akrab ibu muda dari dua anak asal Desa Bungaya, Karangasem mencontohkan, 1 kg gelas kemasan plastik dihargakan Rp 1.800. Lanjut, sampah yang telah terkumpul disalurkan  kepada Bank Sampah Sentral  Amlapura bentukan Pemkab Karangasem dan pengepul swasta lainnya terdekat. Hasil penjualan digunakan untuk membayar tabungan sampah yang telah dihimpunnya.

Beli Sampah Saat Car Free Day

Berbagai cara inovasi telah dilakukan BaliKu sebagai bentuk kampanye untuk menggugah masyarakat peduli sampah mengatakan BaliKu memanfaatkan momen aktivitas car free day setiap hari minggu pagi di Jalan Vetran (jalur sebelas) Amlapura. Sembari warga berolahraga BS BaliKu membuka lapak penerimaan tabungan sampah. Banyak warga masyarakat dengan mengajak keluarga sejak pagi mulai pukul 06.30 -08.00 sembari olaharaga membawa sampah dari rumah. “Mari Berolahraga Sambil Menabung, Badan Sehat Lingkungan Sehat” slogan yang menjadi khas BaliKu mengajak warga peduli sampah.

Selain bergerak dibidang tabungan sampah, juga BS BaliKu kerjasama dengan lembaga Bali Wastu Lestari, Karangasem mengadakan pelatihan penyediaan kerajinan tangan berbahan sampah plastik.

Merasa umur BS BaliKu belum genap setahun, terus belajar cari pengalaman, belum lama ini di Amlapura selama dua hari Green Camp BaliKu bekerjasma menyelenggarakan Yayasan BaliKu dan Bali Wastu lestari, pesertanya anak-anak PAUD dan siswa SMP di Amlapura. Juga studi banding ke Desa Bank Sampah Takmung Asri, Klungkung. BS Baliku 5 Juni 2016 lalu pernah memberikan educasi 3R (reuse, reduce and recycle) kepada peserta kegiatan bersih-bersih sampah plastik di Jalan Vetran Amlapura tempat car free day. Saat kegiatan bersih-bersih itu juga diberikan  penghargaan kepada tiga orang pemenang pengumpul sampah terbanyak.

Beberapa relawan peduli sampah menjadi pengurus BS Baliku dari ibu rumah tangga sampai pengusaha. Kepengurusannya selain manager ada Bendahara, Divisi Umum, Divisi Pencatatan, Divisi Penimbangan dan Divisi Pengepakan. Mereka bahu-membahu dibantu pengurus dan relawan Yayasan BaliKu Karangasem diawah pimpinan Ni Made Laba Dwikarini memprofokasi masyarakat untuk peduli sampah, juga menguatkan organisasi BS BaliKu.

Menurut Mei, masyarakat Karangasem sudah banyak memanfaatkan BS BaliKu tempat menabung sampah baik langsung ke sekretariat maupu saat car free day. Hasil penjualan sampah dikembalikan kepada penabung secara berkala. Setiap penabung selain dicatatkan di sekretariat, penabung diberikan buku tabungan khusus.

Kerjasama dengan Pengepul

Diusianya yang masih bayi enam bulan BS BaliKu tentu banyak kendala, katanya Mei, belum memiliki kendaraan operasional sendiri untuk jemput sampah di sekolah-sekolah. Unruk sementara jemput sampah di sekolah kerjasama dengan para pengepul. Juga kekurangan kampil besar untuk menempatkan sampah yang sudah terpilah. Katanya Mei yang aktif di beberapa komunitas sosial, kampil hanya diperolah dari pengepul, karena belum banyak yang menjual kampil besar. Kendala lain pengelolaan sampah di menurut Mei, petugas pengelola sampah kerjanya ekstra lebih lama memilah sesuai jenis sampah, karena para penjual sampah ke BS BaliKu belum terpilah dari rumahnya sesuai dengan jenis sampah.

Mei mengharapakan bantuan semua pihak untuk turut peduli membantu membesarkan BS BaliKu. “Peduli Akan sampah berarti ikut peduli menyelamatkan masa depan anak-anak dan lingkungannya”. (Komang Pasek Antara)



Artikel Lainnya :

Lihat Arsip Artikel Lainnya :

 



Galeri
Banner
Kritik Saran

I Komang Karyana

2021-01-27 11:13:04

Area Blankspot

Selengkapnya...

Rizki Aryawan

2018-04-05 10:40:30

Jalan Amblas

Selengkapnya...

Yoga Aryawan

2018-03-08 11:09:08

Beasiswa

Selengkapnya...
Polling
Bagaimana Penilaian Anda Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Pemkab Karangasem?
Statistik

Total Pengunjung Hari Ini : 176

Total Pengunjung : 1894614

Pengunjung Online: 7

Pengunjung Tahun 2019: 107326

Pengunjung Tahun 2020: 144390

Pengunjung Tahun 2021: 404435

Pengunjung Tahun 2022: 375592

Pengunjung Tahun 2023: 248675